affiliate marketing

Minggu, 16 Oktober 2011

Mencicipi Tubuh Putri Majikanku

Namaku Jono, aku adalah seorang sopir di sebuah rumah yang cukup elit di daerah Jakarta Barat. Sudah cukup lama aku bekerja sebagai sopir di rumah tersebut, dan selama ini aku sangat tertarik dengan putri majikanku yang bernama Jessica. Non Jessica itu memang sangat cuek dan jahil orangnya. Seringkali dia memakai busana yang agak terbuka dan seksi di rumah, sehingga cukup membuatku terangsang dan bernafsu untuk mencicipi tubuhnya yang masih muda itu. Pernah suatu kali saat aku sedang duduk berisitrahat di dekat parkir mobil yang menghadap ke halaman depan rumah, tiba-tiba munculah non Jessica dari dalam rumah sambil membawa majalah, dan segelas orange juice. Saat itu dia memakai kaos t-shirt putih dengan celana hotpantsnya birunya yang sangat pendek sekali sehingga memamerkan kakinya yang putih dan sangat mulus.... Kontan saja mataku langsung tertuju ke pahanya yang mulus. Dan sepertinya dia menyadari aku yang melihatnya lalu tersenyum. Kemudian dia duduk di bangku halaman depan dengan menyilangkan kakinya, sehingga paha putihnya benar2 terlihat jelas. Aku saat itu cukup terangsang juga melihat pemandangan itu, dan sadar kalau penisku mulai mengeras.

Itu salah satu pengalamanku yang membuatku semakin mupeng dengan putri majikanku ini. Sampai suatu saat aku benar2 tidak tahan lagi dan berencana untuk menikmati tubuh nonku ini bagaimanapun caranya. Sebuah ide pun terlintas di benakku untuk mengerjai nonku ini. Aku berencana untuk membiusnya lalu segera menikmati tubuhnya selagi dia terbius. Kebetulan aku punya seorang kenalan temanku yang bekerja di sebuah toko obat kuat dan obat perangsang. Namun ternyata dia juga mempunyai sejumlah obat bius yang dijualnya diam2. Aku pun segera pergi ke tokonya dan membeli obat bius itu. Sengaja kupilih obat dengan dosis yg ringan sehingga ketika kukerjai nanti, non Jessica masih bisa merasakan sedikit dari rangsanganku. Kemudian obat itu aku simpan sampai aku menemukan saat yang tepat untuk beraksi.

Pada suatu Sabtu siang, keadaan rumah nyaris kosong. Saat itu hampir seluruh anggota rumah sedang pergi. Termasuk tuan dan nyonya majikanku dan mereka kali ini berpergian tanpa disupiri olehku. Jadi yang tinggal di rumah hanyalah seorang pembantu wanita bernama Mbok Suminah, diriku, dan non Jessica. Kupikir, inilah saat yg tepat. Aku segera menjalankan rencanaku ini. Pada saat itu si mbok baru saja selesai menyiapkan makan siang untuk non Jessica. Aku yang saat itu berada di dalam rumah langsung berencana menjalankan niatku. Setelah si mbok kembali ke kamarnya dan situasi aman, aku segera menuju ke meja makan dan mendekati gelas berisi air minum non Jessica. Langsung saja kutuangkan obat bius yang berupa bubuk itu ke dalam gelasnya. Kemudian aku aduk2 sampai merata. Untungnya obat itu tidak berbau ataupun terasa pahit. Jadi tidak bisa ketahuan. Setelah larut, aku segera pergi dan mencari posisi strategis untuk mengintai. Tak lama kemudian turunlah non Jessica dari lantai 2 dengan rambut yang agak basah, sepertinya baru selesai mandi. Lalu dia segera menghampiri meja makan. Setelah dia selesai makan, segera diminumnya air berisi obat bius itu sampai habis. Kemudian dia membawa piring makan dan gelasnya ke dapur kemudian kembali ke sofa ruang keluarga untuk menonton TV. Tinggal menunggu obat itu bekerja, pikirku. Aku pun segera ke kamar pembantu, dan menyuruh si mbok untuk membelikan sejumlah barang di pasar dekat rumah yang sudah kubuat daftarnya dengan alasan disuruh oleh nyonya. Namun barang2 itu adalah barang2 yang cukup sulit didapat, sehingga perlu waktu yang ama untuk mencarinya. Setelah aku memberikan sejumlah uang, mbok Suminah langsung jalan ke pasar. Its show time, sambil menunggu obat itu bekerja selama kurang lebih 15 menit, aku kembali duduk di dekat parkiran sambil merokok.

Setelah 15 menit, aku kembali ke dalam dan menuju ruang keluarga untuk melihat apakah obat itu bekerja. Dan ternyata berhasil, tampak olehku non Jessica yang sudah tertidur di sofa. Pasti ia merasa sangat ngantuk sekali, pikirku. Inilah saatnya. Segera kuhampiri nonku itu, dan mengecek keadaannya. Aku langsung mengoyang2kan tubuhnya cukup keras, namun ia tetap tidak sadarkan diri. Kemudian aku remas agak kencang payudaranya itu namun ia tetap tertidur. Setelah yakin ia terbius. Aku pun menggendongnya dan membawanya ke kamarku yang terletak di sebelah kamar si mbok Suminah. Setelah itu kutidurkan dia di ranjangku. Langsung saja nafsu birahiku naik. Segera saja kulucuti semua pakaian yang melekat di tubuh nonku. Saat itu seperti biasa menggunakan kaos dan celana hotpant. Kemudian kulepas juga bra dan cdnya yang berwarna pink dengan sedikit renda sampai ia bugil. Lalu aku pun juga membuka semua pakaianku sampai telanjang. Luar biasa, tubuh yang selama ini sangat ingin kulihat dan terbayang2 di benakku kini terpampang jelas. Rambut non Jessica yang lurus dan agak berombak di dekat bahunya itu sangat indah sekali. Kulit tubuhnya benar2 putih dan mulus. Bibirnya berwarna merah muda menawan. Kemudian pandanganku terus beralih ke bawah, ke lehernya yang mulus, dan sampailah ke buah dadanya. Aku semakin bernafsu melihat dadanya yang terlihat jelas tanpa tertutup sehelai benangpun. Nafasku mulai berat dan memburu. Payudaranya benar2 indah, putih mulus dengan kedua putingnya yang berwarna kemerahan, dan mencuat keluar. Aku benar2 tak tahan. Langsung saja kuciumi rambutnya, kemudian berpindah ke telinga, dahi, dan pipinya. Hmm... benar2 halus dan wangi.... Lalu aku segera mencicipi bibirnya yg mungil. Kuciumi bibirnya sambil sekali2 kumasukan lidahku ke dalam mulutnya (french kiss). Lalu jilatanku turun ke lehernya sampai turun ke dadanya. Buah dadanya kumainkan dengan mulutku. Pertama2 kujilati seluruh bulatan payudaranya, sambil kukecup2. Lalu mulutku menuju ke putingnya. Kumainkan dengan lidah, lalu kuciumi, kujilat2. Tak cukup itu, aku segera mengulum putingnya itu, ingin menikmati rasanya menyusu ke amoy perawan. Kusedot2, kuhisap2, dan kukenyot2 putingnya itu sambil kutarik2 sedikit. Sesekali terdengar desahan pelan dari mulut nonku itu. Sepertinya walaupun terbius, ia bisa merasakan rangsangan dariku. Kemudian putingnya kugigit lembut sambil kuremas dengan satu tangan meremas yang sebelahnya lagi. Kelihatan tubuhnya agak menggelinjang sedikit. Lalu tangan non Jessica kuarahkan ke penisku dan kugenggamkan sambil menggerakan tangannya seperti orang mengocok. Ahh.... benar2 halus tangannya, benar2 nikmat.... Entah mimpi apa semalam hingga aku bisa benar2 menikmati tubuh nonku ini. Setelah puas menyusu, aku lepaskan emutanku dan melihat puting itu sudah menegak dan keras. Payudara dan puting non Jessica pun jadi agak mengkilat karena ludahku.

Setelah itu jilatanku turun ke perut dan pusarnya. Aku jilat2 pusarnya yg bersih itu, kemudian pinggangnya. Sambil kedua tanganku meremas payudaranya. Lalu sampailah jilatanku ke daerah kemaluannya. Namun kulewati untuk bagian terakhir. Kujilati pahanya yg mulus itu sambil kuelus2. Lalu mulutku kembali ke vaginanya. Pertama2 kujilati dulu pinggiran selangkangannya, lalu perlahan2 lidahku mulai menjilati vaginanya. Lalu kuangkat kedua kakinya itu, dan kulebarkan sehingga kini vaginanya terlihat jelas. Vaginanya benar2 masih tampak rapat dan sempit, hanya terlihat seperti garis kemerahan di tengah2 belahan vaginanya. Kulit luar vaginanya berwarna putih dengan bentuk yang agak cembung, namun pipih. Segera kucaoba buka kedua belahan vaginanya dengan kedua jariku. Terlihatlah bagian dalam vaginanya yg berwarna kemerahan segar dengan clitorisnya yang sebesar kacang. Langsung saja kulumat vaginanya itu, kujilat-jilati dan kusedot2 kuat. Kujilati juga clitorisnya. Hanya terdengar lenguhan pelan dari mulut nonku dan tubuhnya yg agak sedikit terangkat. Ahhh.... Unghhhh..... Benar2 seksi suaranya.

Setelah beberapa lama kujilati, vaginanya menjadi basah. Kemudian kucoba masukkan sedikit jari telunjukku kedalam vaginanya. Cukup sulit karena vaginanya masih sangat sempit. Sehingga aku cukup kesulitan mencari lubang vaginanya. Tetapi setelah mencoba dengan bersabar, maka masuklah jarikua sampai sebatasa kuku. Tapi aku tak mau nonku ini kuperawani dengan jariku. Maka setelah masuk sampai sebatas kuku, mulailah sedikit kugoyang2kan, kuputar2 jariku, dan kukorek2 sedikit vaginanya. Vaginanya jadi sangat basah. Sampai tiba2 tubuhnya seperti mengejang2 perlahan. Dan seperti ada cairan yang keluar cukup deras dari dalam vaginanya dan membasahi jariku. Sepertinya aku sudah membuatnya orgasme. Kembali kuhisap2 vaginanya itu dan kusedot sampai habis cairan cintanya. Rasanya enak dan gurih.

Kemudian aku ingin mencoba kulumannya terhadap penisku. Kuarahkan penisnya yang sudah tegak lurus dengan panjang sekitar 18cm itu ke mulutnya yg mungil. Kemudian kedua tangannku membantu membuka mulutnya sampai penisku bisa masuk. Lalu aku mulai menggerakan maju mundur penisku di dalam mulutnya. Namun aku tetap hati2 jangan sampai nonku ini tersedak. Hmmm.... Luar biasa.... Mulutnya benar2 sempit dan nikmatnya hampir tak bisa dilukiskan dgn kata2. Semoga kalian tidak iri dengan pengalamanku ini hehehe....

Akhirnya sampailah aku ketahap akhir dr permainan ini. Inilah saatnya bagiku untuk memerawani nonku ini. Pada saat ini, di Sabtu siang ini, non Jessica akan menyerahkan keperawanannya kepadaku, kepada sopirnya yang agak tonggos, hitam, dan sudah berumur 54 tahun ini. Sebentar lagi akan kubuat nonku ini menjadi seorang wanita dewasa. Ia akan segera melepas masa2 kegadisannya. Segera saja penisku kuarahkan ke vaginanya. Pertama2 kutempelkan dulu penisku ke bibir vaginanya. Kuoles2kan, sehingga vaginanya itu mulai basah kembali. Kemudian aku mulai memasukan kepala penisku yang hitam itu ke dalam vaginanya yang kemerahan. Kutekan perlahan-lahan.... Uh, ternyata sulit sekali krn vaginanya masih sangat sempit. Kucoba lagi, kali ini berhasil juga kepala penisku masuk sedikit ke dalam vaginanya. Lalu kutekan lagi perlahan namun agak kuat, dan hampir sebagian besar kepala penisku masuk. Kuteruskan, dan akhirnya kepala penisku berhasil masuk seluruhnya. Wuah... rasanya benar2 nyaman, lubang vaginanya benar2 sempit dan menjepit. Tubuh non Jessica kembali terlihat menggelinjang dan mulutnya mendesah.... Ahhh.... Enghhhss.... Sssshhh....

Lalu kembali kumasukan penisku ke dalam vaginanya. Perlahan.... perlahan.... sampai kira2 kurang dari 1/2nya. Lalu ketika penisku kembali kutekan, aku merasakan sepeti ada dinding tipis yang menghalangi masuk dan menahan penisku. Sepertinya aku berhasil menyetuh selaput daranya. Inilah saatnya.... lalu kuangkat sedikit penisku. Kemudian dengan sedikit ancang2... Kutusukan kembali penisku dengan cukup kuat sehingga aku merasakan seperti ada yang sobek, dan penisku terasa seperti menembus sesuatu berbarengan seperti ada yg menciprat ke penisku. Non Jessica kali ini tersentak agak kuat sampai badannya sedikit menekuk. Mulutnya terbuka sedikit lebar dan ia melenguh panjang. Aghhhhhhhh........... Ahhhhhh.......... Sepertinya aku berhasil memerawaninya. Dan benar ketika kukeluarkan penisku, aku melihat ada bercak darah yg menempel. Lalu aku melihat ada sedikit darah mengalir keluar dari vaginanya. Berhasil juga nonku ini kuperawani di usianya yg ke 17. Entah mimpi apa yg kualami sampai aku bisa berbuat sampai sejauh ini dgn putri majikanku sendiri. Seorang amoy chinese yang cantik, imut2, putih mulus dan berumur 17 tahun. Yang baru saja memulai kuliahnya di Universitas yg cukup terkenal dan lama di Jakarta.

Lalu aku melihat vaginanya jadi agak melebar dan menganga sehingga rongga vaginanya sedikit terlihat. Kembali kumasukkan penisku kedalamnya. Kali ini sudah lebih mudah. Dan kucoba masukkan seluruh penisku dalam2. Kutekan, kuangkat, dan kutekan lagi sampai akhirnya amblaslah seluruh penisku ke dalam vaginanya. Seperti menyentuh rahimnya. Kembali ia mendesah. Kurasakan vaginanya itu sangat sempit dan menggigit, menghisap. Kemudian aku mulai menggerakan penisku keluar masuk di dalam vaginanya sempit itu. Kukocok2 dan kugenjot tubuh nonku yang baru saja kuperawani itu. Tak lupa aku mencoba beberapa gaya bercinta. Yang terakhir adalah dimana posisi non Jessica terlentang di kasur dengan kedua kakinya yang kutaruh di pundakku agar vaginanya semakin menjepit. Kukocok2 tubuhnya semakin cepat sambil sesekali tanganku meremas payudaranya dan mulutku mengenyot2 putingnya. Semakin kupercepat kocokanku itu. Sepertinya vagina non Jessica semakin menjepit erat. Ahhh… uhhh…. Ughhhh….. Non Jessica mendesah pelan. Tak lama aku merasakan penisku basah oleh cairan yang cukup banyak, rupanya nonku ini sudah mencapai orgasmenya yang kedua. Unghhhhh…… lenguhnya pelan namun panjang. Tubuhnya agak sedikit terangkat ke atas. Dan mulutnya sedikit menganga, namun tetap dengan mata yang terpejam. Aku pun mulai merasakan akan segera orgasme. Kupercepat gerakanku… Lalu… Crottt…. Crottt…. Crotttttttttt…… Ahhhhh…… muncratlah maniku di dalam vaginanya. Segera kutarik keluar penisku dan tampak sebagian dari spermaku bercampur dengan cairan kemerahan yang merupakan darah perawan non Jessica mengalir keluar dari vaginanya. Tubuh kami sama2 berkeringat deras dan nafas kami tersenggal2. Benar2 puas rasanya bisa berhasil menikmati tubuh dan keperawanan non Jessica ini, putri majikanku sendiri. Kulihat kini vaginanya agak sedikit melebar. Kemudian aku segera berpakaian dan vaginanya kulap dengan tissue sampai bersih tanpa ada noda sperma maupun darah keperawanannya. Lalu kupakaikan kembali pakaian non Jessica. Lalu kugendong dan kutidurkan kembali dia di sofa ruang keluarga. Karena sebentar lagi efek obat bius akan habis. Lalu aku kembali ke kamarku untuk beristirahat. Tak lama mbok Suminah kembali dari pasar membawa barang pesananku. Beberapa menit kemudian aku mendengar suara non Jessica memanggil si mbok. Rupanya dia sudah terbangun.
Ahhh…. Itulah kisah cintaku dengan putri majikanku sendiri, Non Jessica yang cantik, mulus, dan sexy. Betapa bangganya aku yang berhasil menikmati dan memerawani anak majikanku sendiri. Ibarat khayalan yang jadi kenyataan. Mungkin kapan2 aku akan kembali menikmati tubuhnya kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar